Asal Mula Kebudayaan Hindu-Buddha
1. Hindu
- Agama Hindu berkembang di lembah sungai Indus di India
- Suku asli India adalah Dravida
- Suku Dravida memiliki ciri-ciri berkulit hitam, bertubuh pendek, berhidung pesek dan bibir tebal
- Kepercayaan suku Dravida adalah percaya terhadap roh
- Suku pendatang di India setelah suku Dravida adalah Suku Arya
- Suku Arya memiliki ciri-ciri berkulit putih, bertubuh tinggi, berhidung mancung dan bibir tipis
- Kepercayaan suku Arya adalah menyembah banyak dewa atau polytheisme
- Hindu adalah sinkretisme atau percampuran antara kebudayaan Dravida dan Arya
- Hindu percaya terhadap dewa-dewa yang dikenal sebagai TRI MURTI
- Tri Murti terdiri atas Dewa Brahma (Pencipta), Dewa Wisnu (Pemelihara) dan Dewa Siwa (Penghancur)
- Kitab Hindu adalah Weda yang artinya pengetahuan tentang agama
- Weda terdiri dari empat bagian, yaitu:
a. Reg Weda : Ajaran Hindu
b. Yajur Weda : Doa-doa Hindu
c. Sama Weda : Nyanyian pujian Hindu
d. Atharwa Weda : Mantra-mantra Hindu
- Sistem sosial masyarakat Hindu menggunakakn sistem Kasta. Kasta adalah penggolongan masyarakat Hindu
- Tingkatan Kasta:
a. Brahmana : berisi kaum pendeta yang bertugas untuk mengurus kehidupan keagamaan
b. Ksatria : berisi kaum bangsawan kerajaan yang bertugas untuk mengatur kehidupan pemerintahan
c. Waisya : berisi kaum pedagang
d. Sudra : berisi buruh dan pekerja kasar
e. Diluar kasta ada satu golongan yang disebut sebagai paria, yaitu pengemis dan gelandangan
2. Buddha
- Tokoh Buddha adalah Sidharta Gautama
- Latar belakang munculnya Buddha adalah adanya dominasi golongan brahmana dan larangan mempelajari kitab suci bagi kasta selain brahmana
- Kitab suci Buddha adalah TRI PITAKA (Tiga Keranjang Besar)
- TRI PITAKA terdiri atas:
a. Suttanta Pitaka : ajaran Buddha
b. Vinaya Pitaka : aturan-aturan Buddha
c. Abhidarma Pitaka : Falsafah Buddha
B. Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia
1. Latar Belakang
- Indonesia terletak pada jalur perdagangan dunia
- Adanya kontak budaya Indonesia dengan India
- Adanya kontak dagang masyarakat Indonesia dengan India
2. Hipotesis Masuknya Hindu-Buddha
Teori Brahmana
Teori ini diprakarsai oleh Van Leur yang menyatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum brahmana. Alasannya, yang bisa membaca kitab Weda hanyalah kaum brahmana. Kelemahannya, kaum brahmana tidak dapat menyeberang lautan.
Teori Ksatria
Teori ini diprakarsai oleh C.C Berg yang menyatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum ksatria. Alasannya, di India sering terjadi peperangan yang menyebabkan ksatria yang kalah harus keluar dari India, kemudian menuju ke Indonesia dan mendirikan kerajaan. Kelemahannya, hanya kaum brahmana yang dapat membaca kitab Weda.
Teori Waisya
Teori ini diprakarsai oleh N. J Krom yang menyatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang. Alasannya, pedagang melakukan kontak dagang dengan masyarakat Indonesia sehingga sangat memungkinkan masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Kelemahannya, hanya kaum brahmana yang dapat membaca kitab Weda.
Teori Sudra
Teori ini diprakarsai oleh Von van Feber yang menyatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum sudra yang merupakan orang buangan. Alasannya, kaum sudra ikut bersama pedagang dan bangsawan ke Indonesia. Kelemahannya, hanya kaum brahmana yang dapat membaca kitab Weda.
Teori Arus Balik
Teori ini diprakarsai oleh FDK Bosch yang menyatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Indonesia sendiri yang aktif mencari ilmu atau berdagang ke India. Alasannya, banyak pemuda yang dikirim oleh penguasa pribumi untuk belajar agama Hindu-Buddha ke India, kemudian pulang dan menyebarkannya di Indonesia. Sisi baiknya, hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah banga yang aktif, mau belajar dan tidak pernah melupakan wilayah asalnya.