Cara Cegah Virus Corona di Transportasi Publik dan Tempat Ibadah – Tagar #DiRumahAja digaungkan di media maya sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah dan tenaga medis dalam menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19 yang saat ini tengah mewabah di Indonesia. Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, berkata bahwa seharusnya dalam kondisi merebaknya wabah Covid-19 dan terjadi penularan antar-warga lokal Indonesia, sebisa mungkin untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
Transportasi UmumNamun, bagaimana bila Anda terpaksa menggunakan transportasi umum untuk pergi bekerja atau ada keperluan untuk beribadah di tempat ibadah?
Transportasi umum menurut Panji, hal yang paling ideal untuk dilakukan memang adalah menghindari penggunaan trasportasi publik. “Malahan, sebaiknya menghindari keluar rumah,” kata Panji kepada Kompas.com (21/3/2020). Akan tetapi, jika memang tidak memungkinkan untuk menghindari transportasi umum, usahakan untuk menghindari naik kendaraan umum dalam kondisi penuh penumpang. Pastikan ada jarak setidaknya satu meter antar penumpang.
Kemudian, Panji juga menyarankan untuk mengambil rute yang paling sedikit perpindahan transportasinya. “Ambil rute yang paling langsung, jangan muter-muter dulu,” ujar dia.
Tempat Ibadah
Pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas berkumpul dan ramai jumlahnya, termasuk berkumpul di rumah-rumah ibadah. Panji menjelaskan bahwa karena penularan Covid-19 ini memang rentan sekali terjadi di tempat yang ramai orang, dia juga menyarankan agar menunda dulu pergi ke tempat ibadah.
Adapun jika memang harus ke tempat ibadah karena ada keperluan yang tidak bisa ditunda, tetap upayakan jaga jarak aman dengan orang lain. Lalu, cuci tangan menggunakan sabun, atau antiseptik, setelah menyentuh benda-benda atau bersalaman dengan orang lain sebelu menyentuh wajah Anda.
Selain itu, sama halnya seperti yang berlaku di manapun Anda berada, ketika Anda merasa sakit, jangan lupa untuk mengenakan masker agar droplet yang Anda keluarkan tidak menempel di benda-benda sekitar Anda dan juga orang lain.
Ditambahkan juga oleh Ketua Magister Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Sumaryani Soemarko MS SpOK, jika Anda memang terpaksa harus melaksanakan ibadah di rumah ibadah, sebaiknya perlengkapan beribadah, seperti sajadah dan alkitab, dibawa sendiri dari rumah. Hal ini untuk menghindari potensi penularan virus corona secara tidak langsung karena perlengkapan beribadah bisa menjadi media penularan bila dihinggapi oleh virus.
Kemudian, untuk peralatan beribadah yang dipakai secara umum, bersihkan menggunakan sabun dan air bila memang bisa dicuci. Tidak perlu menyemprotnya dengan disinfektan. Dokter yang akrab disapa Dewi ini mencontohkan, seperti sajadah sebaiknya dicuci setiap tiga hari sekali. “Untuk yang begini, kita anjurkan lagi, di atasnya kita bisa gunakan lagi tisu, tisu yang kertas itu, itu salah satu cara biar irit enggak nyuci,” ujar dia.
Artikel dikutip dari Kompas.com