Pegud – Anak anak akan mengalami peningkatan berbicara ketika usianya tumbuh menjadi besar. Anak- anak banyak mempunyai kemampuan mendengar dan meniru kata mulai dari percakapan di lingkungan sekitar kita yang mereka dengar.
Namun setiap perkataan yang Mereka dengar tidak semua baik untuk ditiru.terutama bila mereka sedang menginjak usia 3 tahun. Pada masa ini, anak- anak dalam membedakan antara hal yang baik dan hal yang buruk belum sepenuhnya berkembang dengan baik.
Faktor bahasa anak
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara berbahasa anak – anak. Terutama pergaulanya. Dengan masa usia 3 tahun, anak- anak sedang berada di fase meniru tingkah laku orang-orang di sekitarnya , yaitu teman sepermainan yang mungkin suka berbicara kasar dan kotor.
Lalu bukan hanya teman sepermainannya, tontonan di televisi juga tidak semua baik. Orang tua pun dapat menemukan makian, umpatan atau hinaan pada film anak-anak yg sedang nonton film favoritnya.
Maka dari itu, kita sebagai orang tua, kita tidak harus menanggapi hal itu secara emosi saat anak anak sedang mengucapkan kata-kata kasar dan kotor. Tanggapilah dengan tenang dan memahami alasan anak anak yang sengaja melakukan hal yang tidak baik. Ataupun anak- anak tersebut mungkin saja sedang mencari perhatian orang tuanya dan anak tersebut sedang merasa senang atas reaksi Orang tuanya ketika terkejut.
Contoh pola asuh
Disini kami akan memberikan pola asuh untuk anak- anak yang tertular berbicara kasar dan kotor dari lingkungan sekitar . Contoh pola asuh nya adalah dengan mengajarinya cara berbicara yang baik dan sopan supaya bisa membantu nya berbicara dan bertutur kata secara baik dan santun. contohnya di bawah ini .
Sikap Tenang
Orang tua seharusnya menahan diri dan emosi ketika anak- anak mengucapkan kata-kata kasar kepada orang tua, teman sebaya, maupun orang lain. Waktu anak – anak sedang melakukan perbuatan yang tidak baik tersebut, sebaiknya untuk tetap bersikap tenang dengan menjaga reaksi dan ekspresi kita sebagai orang tua.
Anak-anak pun sebenarnya tidak semua dapat mengerti arti dari bahasa yang dia ucapkan sebelumnya dan mungkin anak-anak tersebut sekadar asal sebut atau asal ucap kata – kata belaka. Maka dari itu kita harus mendekati anak-anak dan beri mereka pengertian bahwa kata kotor atau kata kasar yang mereka ucapkan itu tidak boleh diucapkan dan tidak baik untuk didengar oleh siapapun.
Berusahalah agar anak-anak tersebut tidak akan pernah mengulanginya lagi. Harus bisa kita ingat, Sesekali Bunda perlu untuk tidak menghiraukan kata-kata yang tidak baik dan pantas didengar dan diucapkan. Supaya anak anak tidak mempunyai motif untuk berbuat seperti itu lagi.
Bersikap Empati
Bisa saja anak-anak tersebut merasa marah sehingga sengaja melakukan berkata kotor atau kasar yang tidak orang tua sukai. Anak-anak tersebut yang sedang merasa marah, hanya refleks mengucap kata kata tersebut.
Maka dari itu pola asuh yang baik adalah bersifat empati kepadanya karena di situasi ini sangatlah penting bersifat empati kepada anak yang sedang merasa marah dan emosi. Alangkah baiknya kita sebagai orang tua mendekati anak-anak dan bertanya alasan mengapa anak tersebut berbicara kasar.
Setelah itu kita pun perlu mengatakan keberatan terhadap kata-kata yang dikeluarkan anak tersebut ketika marah lalu jelaskan juga bahwa harus ada peraturan dan tata krama berbahasa di rumah dan mengatakan akibat perkataan kasarnya akan bersifat tidak baik yang akan diberi hukuman jika mengulang perkataan kasar dan tidak baiknya itu.
Sebagai orang tua harus diterapkan dan diajarkan sejak dini pentingnya rasa berempati terhadap sesama. Dan kita harus mengajari anak-anak cara berkata dengan baik dan sopan terhadap semua orang. Jika anak mulai mengejek temannya tentunya kita harus mendidik nya agar kata-kata kasar yang dia katakan kepada temannya tidak akan diulanginya lagi.
Berbicaralah ke anak tersebut bahwa hal tersebut akan menyakiti perasaan temannya. Ajarkan kepadanya juga dengan tidak menilai seseorang mulai dari keterbatasan dan penampilan fisiknya.
Hindari Sikap Arogan
Jika anak-anak berbuat kesalahan hukuman bukan salah satu jalan untuk mendidiknya menjadi jera. Misalkan orang tua melakukan hukuman secara mental seperti memaki memarahi ataupun membentak anak tersebut dan juga melakukan hukuman fisik seperti memukul menjewer atau mencubit anak tersebut tidak akan bersifat efisien atau mempengaruhi hati anak tersebut hal hal ini akan membuat anak tersebut mengulangi kesalahannya kembali. Dan ini pun hanya dapat memancing emosi para orang tua.
Menahan untuk Tidak Tertawa
Sebaiknya sebagai orang tua kita tidak boleh menertawakan atau tersenyum kecil ketika anak-anak sedang berkata-kata atau kotor dan kasar karena anak akan menganggap perkataannya dianggap menghibur sehingga akan diulanginya kembali
Cari Tahu Sumbernya
Beritahu kepada anak anak-anak yang berkata kotor tersebut bahwa perkataannya tidak baik dan dilarang diucapkankan. Bertanyalah kepada anak tersebut kata-kata kotor itu berasal dari mana dan buatlah anak tersebut mengerti bahwa kata yang dia katakan tadi sangat tidak baik untuk ditiru oleh siapapun.
Disiplin
Pola asuh yang baik adalah disiplin ketika si anak tadi mengulang perkataan kasarnya yang tidak baik. Bersikaplah tegas dan disiplin.buatlah hukuman kecil agar anak tersebut tidak dapat mengulanginya kembali.
Hal tersebut akan membuatnya keberatan Dan mulai merengek, menangis . Tetapi kita harus tetap menerapkan disiplin yang konsisten. Jika anak tersebut tidak lagi melakukan perbuatan buruknya. Berilah anak tersebut pujian atau hadiah kecil agar anak tersebut merasa senang.
Daftar Isi